Masa kanak-kanak begitulah dimana pertama kali kami bertemu. Saling mengenal saat remaja lalu tumbuh melengkapi ketika dewasa hingga akhirnya kami memutuskan untuk terus bersama. Rasa yang sudah dipelihara sejak dua tahun terakhir membuat kami telah saling membagi perihal senang, sedih, susah, berusaha, menyerah, marah, dan mengalah. Semua hal itu semakin memberikan kami keyakinan atas langkah yang akan kami jalanin, sebuah rumah tangga yang akan kami arungi setelah bersanding dipelaminan nanti. Meski pada hakikatnya tidak ada yang abadi dan tidak ada yang sejati namun kami berjanji akan selalu menemani hingga tua nanti.